Minggu, 09 September 2012

Cara Analisa Kredit Dengan 5C

1. Character 
Kredit akan diberikan kepada calon nasabah yang memiliki karakter dan reputasi yang baik. Jujur, kooperatif dan berkemampuan usaha (keseriusan dan berkomitmen) baik, biasanya merupakan watak yang dibutuhkan untuk menjamin kelancaran pengembalian kredit yang di berikan. Hal tersebut dapat kita ketahui bila kita melakukan pencarian informasi mengenai calon debitur tersebut  melalui sumber informasi seperti internet, koran, majalah, atau trade checking (relasi bisnis, bank lain, kreditur lama, pelanggan atau suppliernya)
2. Capacity
Kemampuan calon nasabah dalam membayar hutang yang akan dilakukannya. Ini dapat di lakukan dengan menganalisa kemampuan calon nasabah tersebut dalam menghasilkan pendapatan/dana/laba dalam kerja dan usahanya. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan analisa atau penilaian tersebut diantaranya :
  • Menilai past performance, terkadang calon nasabah juga memiliki track record kredit yang sudah berjalan baik di perusahaan anda ataupun di perusahaan lain. Selain itu dapat juga menggunakan BI Checking dan Blacklist Checking
  • Melihat latar belakang calon nasabah, baik pendidikan ataupun experience dari nasabah tersebut
  • Melihat posisi calon nasabah di perusahaan tempat dia bekerja atau jika perusahaan melihat apakah calon nasabah memiliki kapasitas untuk dapat mewakili perusahaan dalam melakukan perjanjian kredit
3. Capital
Jika calon nasabah adalah perusahaan, maka kita harus melihat besarnya jumlah modal usaha yang sudah ditanamkan oleh calon nasabah tersebut. Semakin besar penanaman modal yang dilakukan semakin besar pula keyakinan kreditur terhadap komitmen perusahaan dalam menjalankan usahanya. Jika calon nasabah adalah perorangan, capital dapat di maksudkan sebagai kekayaan yang sudah di miliki oleh calon nasabah sampai dengan saat ini. Seperti contoh, rumah milik sendiri, mobil milik sendiri, atau memiliki perusahaan sendiri. Hal ini dapat juga meyakinkan kreditur bahwa calon nasabah memiliki komitmen dalam hidupnya.
4. Collateral
Jaminan dapat meminimalkan resiko terhadap kerugian yang mungkin di derita oleh pihak kreditur. Jaminan yang baik dapat memberikan keyakinan yang positif kepada kreditur untuk menerima permintaan calon nasabah terhadap pengajuan kreditnya. Pada dasarnya kreditur dan calon nasabah juga tidak mengharapkan suatu kredit akan berakhir dengan pengeksekusian jaminan, karena fasilitas kredit yang diberikan kepada calon nasabah diharapkan dapat membantu pengembangan usaha dan memperoleh pendapatan dan keuntungan dengan lebih baik
5. Condition of Economic.
Perkembangan kondisi ekonomi terkadang dapat membawa dampak positif dan negatif terhadap suatu usaha, oleh karena itu harus dilakukan analisas industri setiap sektor usaha yang dibiayai, ditinjau pengaruh peraturan pemerintah terhadap suatu industri, perkembangan ekonomi, persaingan pasar, produk impor sejenis, dan lain sebagainya. Yang harus kita lakukan adalah menggali potensi dari strategi yang akan di terapkan oleh calon nasabah kita untuk mengantisipasi dampak negatif tersebut.

Dari 5C diatas ketiga C yang pertama adalah faktor penting yang dapat mempengaruhi aktivitas usaha/pendapatan dari calon nasabah. Sedangkan kedua C terakhir merupakan faktor pendukung yang dapat digunakan untuk meminimalkan resiko dari aktivitas tersebut. Selain itu terdapat juga C yang terakhir yang dapat di jadikan acuan dalam menganalisa selain 5C diatas yaitu :
6. Constraint
Ini merupakan batasan dan hambatan yang tidak memungkinkan suatu bisnis untuk dilaksanakan pada tempat tertentu, misalnya pendirian suatu usaha pompa bensin yang disekitarnya banyak bengkel las atau pembakaran batu bata.




Cara Berkomunikasi Dengan Baik I

Jadilah pembicara yang baik !


Sebagian orang masih belum mengerti bagaimana cara berkomunikasi dengan baik, sehingga lawan bicara kita senang berbicara dengan kita dan senang berbicara dengan kita. Bagaimana cara melakukannya, mudah saja , ketika anda berbicara dengan orang, ambillah topik yang paling menarik bagi mereka untuk dibicarakan. Apa topik yang paling menarik bagi mereka di dunia ini?

DIRI MEREKA !

Ketika anda berbicara pada mereka tentang diri mereka, mereka akan sangat tertarik dan amat terpesona. Mereka akan berpikir hal baik tentang anda karena melakukan hal tersebut. Ketika anda berbicara dengan orang tentang diri mereka, anda mengusap mereka dengan cara yang benar, anda bekerja dengan kodrat manusia.
Singkirkan tiga kata ini dari kosakata anda :
"saya, aku, milikku"
gantilah tiga kata itu dengan satu kata, kata paling penuh daya yang diucapkan lidah manusia :
"anda"
misalnya,"ini untuk anda","anda akan beruntung jika Anda melakukan hal ini","ini akan menyenangkan keluarga Anda", dan sebagainya.
INTINYA, jika anda mengorbankan kepuasan yang dapat anda peroleh dari berbicara tentang diri anda sendiri, yang anda peroleh dari pemakaian kata "saya, aku , milikku", kecakapan kepribadian anda dan pengaruh serta kekuatan anda akan meningkat secara luarbiasa.
Tak dapat disangkal hal ini sulit dilakukan dan membutuhkan banyak latihan, tetapi imbalannya sangat sebanding.
Cara lain yang baik untuk memanfaatkan ketertarikan orang pada diri mereka sendiri dalam sebuah percakapan adalah memancing mereka untuk berbicara tentang diri mereka. Anda akan mendapati bahwa orang lebih cenderung membicarakan diri mereka daripada topik lain apa pun juga. Jika anda bisa mengarahkan orang untuk membicarakan diri mereka,mereka akan sangat menyukai anda. Ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan mengenai dirimereka seperti :
"Bagaimana keluarga anda?"
"Dimana putri anda tinggal setelah menikah nanti?"
"Sudah berapa lama anda bekerja di Perusahaan ini ?"
"Bagaimana perjalanan anda kemarin ke luar negeri?"
Jadi, jika berbicara pada orang lain, bicaralah tentang  mereka. Dan pancinglah mereka untuk bicara tentang diri mereka. Dengan cara itulah anda bisa menjadi seorang pembicara yang paling menarik!

(ref : Skill With People by Les Giblin)

Kamis, 06 September 2012

Cara melakukan analisa SWOT

Banyak cara untuk melakukan penilaian terhadap kualitas usaha calon konsumen/nasabah yang kita miliki, salah satunya adalah dengan melakukan  analisa SWOT. Ini dikarenakan keberhasilan suatu usaha sangat dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor positif dan faktor negatif, dan kedua faktor tersebut tergambar dengan jelas pada saat kita melakukan analisis SWOT terhadap debitur.


Analisis ini membagi 4 aspek penting yang mempengaruhi suatu usaha, yaitu :

STRENGTHS (Kekuatan), keunggulan-keunggulan internal yang dimiliki debitur dan tidak dimiliki oleh para pesaingnya, sehingga debitur memiliki daya saing lebih baik. Misalnya kulaitas tenaga kerja, kondisi keuangan, memiliki customer base yang luas, jaminan mutu yang baik, struktur permodalan, dan lain-lain

WEAKNESSES (Kelemahan), kelemahan-kelemahan internal yang dimiliki oleh debitur yang mungkin tidak dialami oleh para pesaingnya, sehingga daya saing debitur berkurang. Misalnya tidak memiliki strategi bisnis, banyaknya retur penjualan, kesejahteraan karyawan tidak di perhatikan dan lain-lain.

OPPORTUNITIES (Kesempatan) , faktor eksternal yang menunjukkan kesempatan-kesempatan bagi debitur untuk mengembangkan usahanya, faktor ini bersifat umum sehingga para pesaingnya debitur juga memiliki kesempatan yang sama. Misalnya peningkatan pendapatan masyarakat, kemudahan pinjaman bank dengan bunga rendah, dukungan pemerintah terhadap industri tertentu, dan lain-lain.

THREATS (Ancaman), faktor eksternal yang menunjukkan ancaman-ancaman bagi usaha debitur baik akibat adanya persaingan maupun peraturan pemerintah atau faktor-faktor lainnya yang dapat menghambat atau menurunkan aktivitas usaha debitur dalam menjalankan usahanya. Misalnya tingginya persaingan dalam industri, pembatasan industri dari pemerintah, larangan untuk mengimpor bahan baku, dan lain-lain.

Keberhasilan usaha debitur berdasarkan analisis SWOT dapat dinilai dari usaha debitur memaksimalkan faktor positif dan meminimalkan faktor negatif dengan cara mencari faktor-faktor penyebabnya dan disusun suatu action plan yang akan dilakukan untuk mengurangi ancaman, mengatasi kelemahan,  meningkatkan/mempertahankan kekuatan dan memaksimalkan peluang/kesempatan.

(ref. Panduan Lengkap Menjadi Account Officer by Noel Chabannel Tohir)